Baru-baru ni kami sekeluarga pergi ke kuala perlis ,bukit air dan bukit jernih...Best la juga sebab dapat menikmati keindahan semulajadi...


ini di bukit air,perlis





kuala perlis...






bukit jernih

Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68)


Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.

Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk melalui “ilham” dari Allah swt sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas.


Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur'an:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 69)

Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang mungil ini?

Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.

Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.

assalamualaikum...

Dah lama tak update blog ni,maaf la.. sibuk sikit.hehe.......Pejam celik-pejam celik lagi 2 hari lagi nak mula sem baru..Rasanya macam tak bersedia lagi untuk mengahadapi sem yang baru ni.. di sini nak berkongsi cerita sikit...Baru-baru ni telah berlangsungnya majlis perkahwinan abang sulongku pada 29 hb 11 (hari raya yang ke3).Alhamdulillah majlis tu berjalan dengan sempurna tiak ada sebarang masalah...Cuma penat la sikit 2,3 hari sebelum dan selepas kenduri.Maklumlah first time kenduri besar-besaran.Apa-apa pun sudah selesai benda yang paling penting.. ok la..nak tengok gambar?


ni la time sarungkan cincin
Kata sesetengah ulama, Lailatulqadar berlaku pada satu malam tertentu seperti malam 21 dan 23 Ramadan. Ini menurut Imam Syafie r.a dan sesetengah ulama kerana ada hadis Bukhari dan Muslim yang menceritakan Lailatulqadar berlaku pada malam tersebut sehingga Rasulullah saw sujud dan dahinya yang mulia masih berlumuran tanah pada malam itu.
Ada sesetengah ulama, tidak menentukannya secara pasti dan ada juga ulama terutama dari kalangan para zuhad dan sebagainya mengira dengan hari permulaan puasa.
Menurut mereka, sekiranya permulaan puasa jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka Lailatulqadar ialah pada hari yang ke-29. Jika bermula puasa pada hari Jumaat atau Selasa, ia jatuh pada hari ke-27 dan jika permulaan puasa pada Khamis, Lailatulqadar berlaku pada 25 Ramadan. Sekiranya awal puasa pada Sabtu maka Lailatulqadar jatuh pada hari ke-23 dan jika awal puasa pada Isnin, seperti tahun ini, maka Lailatulqadar jatuh pada malam yang ke-21. Demikianlah kaedah yang diguna pakai oleh sebahagian ulama termasuk Imam Abul Hasan r.a. Tegas beliau: Aku tidak pernah terlepas malam Lailatulqadar tersebut dengan menggunakan kaedah ini''.
Tanda dan alamatnya adalah banyak, antara lain malam itu sendiri berlalu dengan penuh keheningan dan tenteram, angin bertiup lembut sepoi-sepoi bahasa dan esoknya, pada pagi hari kelihatan langit agak redup dan cahaya matahari tidak begitu menyinari ruang angkasa dan macam-macam lagi.
Hikmatnya ialah apabila seseorang mengetahui malam Lailatulqadar tersebut, maka eloklah diperbanyakkan doa dan istighfar juga ibadat pada malam dan keesokannya, untuk mendapatkan fadilat hari yang penuh berkat dan mulia itu. Yakinlah apabila seseorang itu bersedia setiap malam Ramadan dengan ibadat, sekurang-kurangnya bersolat jemaah setiap waktu, Maghrib, Isyak dan Subuh, kata ulama dia pasti memperoleh fadilat malam Lailatulqadar.
Oleh itu bersolatlah dengan tekun dan berterusan terutama pada bulan Ramadan al-Mubarak ini. Walau tinggal beberapa hari saja lagi malam-malam di bulan Ramadhan, pastikan kita menjadi juara diakhirnya nanti.
Semoga Ramadhan kali ini menjanjikan kita kemenangan. Kemenangan melawan dan menguasai hawa nafsu.
InsyaAllah.
Bulan Ramadhan sudah hampir tiba ke penghujungnya. Wahai muslimin dan muslimat sekalian, rebutlah pahala di sepuluh malam yang terakhir ini sesungguhnya di sepuluh malam yang terakhir ini. “Dimalam itu (Lailatul Qadr) malaikat dan ruh turun dengan izin Tuhan mereka …” (Al-Quran).

Pernah dimalam itu Al-Quran diturunkan dari Luh Mahfuz ke langit dunia, Baitul Izzah. Ramadan 1430H/2009M semakin berakhir. Mukmin sejati semakin menggiatkan ibadah mereka khususnya di seluruh 10 malam terakhirnya, yakin pahala di salah satu dari malam-malam tersebut digandakan pahalanya sebanyak ibadah yang sama dikerjakan selama 1000 bulan! Itulah malam Lailatul Qadar. Pada 10 malam tersebut, demi berebut untuk mendapatkannya, Rasulullah saw mengasingkan dirinya dari isteri-isterinya, beriktikaf di dalam Masjid Nabawi, beribadah dan bermunajat kepada Allah swt sambil diikuti oleh para Sahabat ra.

Firman Allah swt bermaksud,
“Sesungguhnya Kami menurunkan (Al-Quran) dalam malam Lailatul Qadr. Tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadr. Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan. Malaikat dan ruh turun pada malam itu dengan izin Tuhan mereka dalam semua urusan. Salam (sejahtera) malam tersebut hingga naik fajar” (Al-Quran).

Diantara ibadah-ibadah yang boleh dilakukan ialah qiamulail, puasa fardhu, berbuka, solat Tarawih, tilawah Al-Quran, berdoa, zikir, istighfar, memuhasabah diri, merancang untuk amalan diri, keluarga dan Dakwah dan sebagainya.
Ramadhan muncul kembali setelah genap setahun kita meninggalkannya. Adakah dengan kedatangannya disambut dengan penuh kegembiraan atau sebaliknya?

Orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah menantikan kedatangan Ramadhan dengan penuh harapan dan kegembiraan apabila mengigatkan ganjaran pahala yang berlipat kali ganda berbanding bulan-bulan lain. Ada juga segelintir umat islam yang berasa resah kerana tidak dapat lagi menjamu selera seperti bulan-bulan sebelumnya. Bagi sesetengah orang pula,Ramadhan adalah bulan rezeki bagi peniaga makanan di bazar Ramadhan.Bagi yang berpuasa pula adalah satu nikmat ketika menikmati pelbagai juadah berbuka yang lazat.

Apapun persepsi kita terhadap Ramadhan,ia bukanlah bulan yang asing bagi setiap umat Islam dan bulan ini memang ditunggu kedatangannya bagi mereka yang beriman dan bertaqwa.

firman ALLAH : "hai orang-orang yang beriman diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kamu , agar kamu bertaqwa ".

(*albaqarah : 183)

Ramadhan yang penuh makrifat
Ramadhan ditunggu-tunggu
kembali menjengah hati setiap Muslim
memekarkan keberkatan dan kebesaran
Yang Maha Kuasa

Ramadhan yang menyejukkan hatiku
yang melembutkan kerasku
yang mendamaikan gelodak rasaku
yang menghilangkan amarahku
yang menghadiahkan penghargaanku
buat insan-insan tersayang
yang menambahkan cinta kasihku
pada Yang Satu

Ramadhan
syaHrul Syiam
berikan aku kekuatan akal, fizikal, hati dan iman
jauhkan aku daripada perkara yang dikeji
yang mengurangkan keberkatan
ya Mutakkabir

Ramadhan
syarul Qiyam
malam-malammu malam terindah dalam hidup
malam-malam yg penuh ibadah
malam-malam yang penuh berkat
lalu,
haruskah aku membiarkan malam-malammu berlalu sepi
tanpa sujud syukurku pada
Ar-Rahman
Ar-Rahim

Ramadhan
syarul Quran
bait-baitmu adalah puisi agung
yang menyuntik penawar terbaik buat hati dan jiwaku
patah perkataanmu
adalah keajaibanadalah mukjizat dengan nikmat
yang tertinggiyang menjadi peganganku
penunjuk arah dalam langkah perjalananku
yang menyalurkan kasih suciku buat Yang Maha Agung

Ramadhan
syarul Tarbiyah
hari-harimu adalah satu didikan buatku
yang menundukkan egoku
yang menghilangkan rasa dendamku
yang menjernihkan segala keruh dihatiku
yang memupuk keinginanku menghayati sifat kekasih Allah
yang mulia disisi-Nya

Ramadhan
syarul Jihad
pada setiap langKahku
setiap degup nafasku
setiap denyut nadiku
setiap detik ingatanku
Islam
adalah matahari bagi hatiku
bulan bagi jiwaku
bintang bagi mataku

Ramadhan
perjuanganku menggapai solehah baru bermula
pertemukan aku pada ketibaan-ketibaanmu yang akan datang
rasa rindu dan kasih ini akan selalu mengiringiku sepanjang waktu
selama mana nafas masih menjadi milikku

YA ALLAH

sesungguhnya Engkau tahu setiap bait puisi hatiku




Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas, hadith yang bermafhum; “Bacalah Al-Quran dan menangislah. Sekiranya tidak dapat menangis, maka buat-buatlah menangis (paksa menangis)."



Menangis yang dimaksudkan di sini ialah tangisan yang tercetus dari penghayatan kerana memahami ayat-ayat Al-Quran. Jika kita benar-benar memahami isi kandungan Kitabullah ini, kita dikhabarkan dengan azab dan ancaman Allah Ta’ala ke atas segenap manusia yang mengingkari akan syar’iat, jiwa-jiwa yang enggan untuk mematuhi suruhan dan larangan Tuhan.



Kita akan sedar betapa lemahnya kita dalam melunaskan janji-janji kita terhadap Allah Azzawajalla. Jika pembaca Al-Quran itu tidak dapat menangis, maka berusahalah sedaya mampu untuk mengalirkan air mata. Demi mengelakkan sebesar-besar musibah ke atas dirinya, iaitu kegagalan untuk menghayati firman Tuhan.



Untuk menampung kesukaran dalam memahami ayat-ayat Allah Ta’ala, amatlah digalakkan bagi kita untuk mengalunkan bacaan Al-Quran dan mentadabbur ayat-ayat tersebut. Jangan sekali-kali lupa untuk merujuk terjemahannya.



Yusuf Al-Qardhawi menyatakan bahawa kesan dari membaca Al-Furqan bakal membentuk dua sifat sahaja, sama ada sifat orang kafir atau orang yang beriman. Karakteristik orang kafir telah dinyatakan di dalam ayat 5, surah Fussilat yang membawa maksud; “Dan mereka berkata, ‘Hati kami sudah tertutup dari apa yang engkau seru kami kepada-Nya, dan telinga kami sudah tersumbat, dan di antara kami dan engkau ada dinding, kerana itu lakukanlah (sesuai kehendakmu), sesungguhnya kami akan melakukan (sesuai kehendak kami).”



Di dalam ayat ini, ’al-kinnah’ ditafsirkan sebagai kunci yang menghalang seseorang untuk memahami Al-Quran. Contohnya, tidak berusaha untuk memahami dan mengambil iktibar dari ayat-ayat Allah Ta’ala. Manakala ‘waqrun’ didefinisikan sebagai penyumbat yang menghalang telinga dari mendengar Al-Quran dan ‘hijab’ pula suatu yang menghalang pandangan dari memahami intipati Al-Furqan.



Pembaca Al-Quran perlulah cuba sedaya upaya untuk memahami kalam Allah Ta’ala agar tergolong dalam kelompok orang-orang yang beriman. Inilah yang telah dinyatakan di dalam ayat 53, surah Al-Qasas, maksudnya; “Dan apabila (Al-Quran) dibacakan kepada mereka, mereka berkata ‘Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Quran) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah Muslim.”



Ayat 2, surah Al-Anfaal pula mengkhabarkan bahawa orang yang beriman apabila dibacakan ayat-ayat Al-Quran kepadanya, akan bertambahlah iman mereka. Juga mereka merasa gementar apabila disebut nama Allah Ta’ala!



Menurut Asma’ bin Abu Bakar, para sahabat Rasulullah Solallahu ‘alaihi wassalam apabila mendengar bacaan Al-Quran, bergenanglah air mata serta dan bergetarlah kulit mereka lantaran rasa ketundukan sebagai hamba Tuhan.



Syed Qutb menambah tentang sifat yang paling menyerlah di kalangan para sahabat, iaitu menerima Al-Quran untuk mengamalkannya.



Abu Bakar As- Siddiq dan Umar Al-Khattab, ketika berada di sisi Rasulullah Solallahu ‘alaihi wassalam telah ditanya oleh suatu kabilah yang sedang bertengkar; siapakah yang lebih layak di kalangan kabilah itu untuk menjadi ketua. Lalu Abu Bakar menjawab si fulan, dan Umar pula menjawab si fulan. Lalu kedua-duanya bertekak dengan dengan suara yang keras sehingga turun ayat 2, surah Al-Hujuurat (larangan untuk meninggikan suara di atas suara Nabi dan untuk bersuara keras). Setelah turun ayat tersebut, kedua-dua insan agung itu mengalirkan air mata dan berbicara dengan lemah-lembut apabila berhadapan dengan Nabi.



Ayuh renung sekilas kisah tentang sikap Imam Hassan Al-Banna yang asyik mendampingi Al-Quran. Abdul Rahman As-Saati (ayahnya) menceritakan bahawa di rumahnya hanya Allah Ta’ala yang menjadi saksi bahawa Al-Banna tidak pernah melepaskan mushafnya, membaca Al-Quran dan juga berzikir.



Lazimnya, Al-Banna akan memperdengarkan bacaannya kepada Al-Hafiz dari kalangan mereka. Jika tiada Al-Hafiz di situ kecuali dari kalangan kanak-kanak, dia tetap akan menyemak bacaannya dengan kanak-kanak itu. Sujudnya juga larut dalam keimanan. Apabila Al-Banna tahu bagaimana cara Rasulullah Solallahu ‘alaihi wassalam mengaji, dia akan mengikut cara tersebut. Kadangkala Al-Banna membaca Al-Quran dengan penuh kegentaran, dan adakalanya gembira hingga terbawa-bawa di luar tilawahnya (apabila membaca khabar-khabar gembira yang diwahyukan oleh Allah Ta’ala).



Dikisahkan bahawa seorang anak murid Hassan Al-Basri di Basrah tidak datang ke majlis ilmunya, lalu beliau bertemu dengannya untuk bertanyakan sebabnya. Anak muridnya menjawab; semasa dia sedang membaca Al-Quran, dia terjumpa ayat 11, surah As-Sajjadah. Kerana terlalu takut dengan apa yang diberitakan oleh Allah Ta’ala, sehari suntuk dia menggeletar kerana memikirkan bagaimanakah nasibnya apabila berdepan dengan malaikat maut satu hari kelak.



Dua lagi ayat yang benar-benar menjentik sikap beraninya ialah ayat 100, surah Al-Mu’minun dan ayat 41, surah Al-Qaff. Ayuh kita sama-sama membaca ketiga-tiga ayat ini.



Bagaimana pula dengan perasaan kita?
موقع القرضاوي
ما هي الأمور الواجبة على المرأة التي توفي عنها زوجها؟
يقول فضيلة الشيخ الدكتور يوسف القرضاوي
الحمد لله،والصلاة والسلام على رسول الله، وبعد
اختلفت الأمم من قديم في معاملة المرأة المتوفى عنها زوجها. حتى إن بعضهم رأى أن من وفاء المرأة لرجلها بعد موته، ألا تبقى بعده على قيدالحياة، فعمدوا إلى إحراق جثتها معه،وبعضهم لم يصل إلى هذا الحد. ولكن حرم عليها أن تفكر في رجل آخر بعد زوجها الأول، ومنعوها أن تنعم بحياة زوجية مرة أخرى، وإن كانت في عمر الزهر، وريعان الشباب، ولو لم تعش مع زوجها إلا يوما واحدا،وكان للعرب في الجاهلية ضرب من التقاليد والأنظمة والشعائر الغريبة المتوارثة بينهم، في معاملة هذه المرأة المسكينة، تتمثل فيما يلي
أولا:روى البخاري وأبو داود والنسائي عن ابن عباس قال:"كانوا إذا مات الرجل، كان أولياؤه أحق بامرأته، إن شاء بعضهم تزوجها، وإن شاءوا زوجوها، وإن شاءوا لم يزوجوها، فهم أحق بها من أهلها
وأخرج ابن أبي حاتم عن زيد بن أسلم قال: كان أهل يثرب، إذا مات الرجل منهم في الجاهلية، ورث امرأته من يرث ماله، فكان يعضلها، حتى يتزوجها، أو يزوجها من أراد، وفي هذه الحالات وأمثالها نزل قوله تعالى: (يأيها الذين آمنوا لا يحل لكم أن ترثوا النساء كرها، ولا تعضلوهن لتذهبوا ببعض ما آتيتموهن… الآية
ثانيا:لم يكن لها نصيب في تركة زوجها، مهما خلف وراءه من ثروة وأموال، ومهما تكن حاجتها إلى النفقة والكفاية، "ولا عجب في ذلك مادامت هي شيئا يورث كالدابة والمتاع الذي يورث ولا يرث. وكانت نظرية العرب أن المرأة لا حق لها في الميراث، إذ لا يرث عندهم إلا من حمل السلاح، وذاد عن الحمى، وهم الرجال فقط، لا النساء ولا الصبيان
ومما ذكره المفسرون هنا: قصة كبيشة بنت معن بن عاصم، توفى عنها أبو قيس بن الأسلت فجنح عليها ابنه، فجاءت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالت: يا رسول الله، لا أنا ورثت زوجي، ولا أنا تركت فأتزوج! فأنزل الله الآية السابقة
قال ابن كثير: فالآية تعم ما كان يفعله أهل الجاهلية، وكل ما كان فيه نوع من ذلك
وقد ورث الإسلام الزوجة في جميع الأحوال، ما بين ربع التركة وثمنها (الربع إن لم يكن للزوج ذرية، والثمن إن كان له
ثالثا:كانت المرأة العربية في الجاهلية، إذا مات عنها زوجها، تؤمر بأن تدخل مكانا رديئا، وتلبس شر ثيابها، ولا تمس طيبا، ولا تتزين بزينة مدة سنة كاملة. فإذا تمت السنة، أوجبت عليها التقاليد الجاهلية أن تقوم بعدة أعمال أو شعائر لا معنى لها، وإنما هي من ضلال الجاهلية وسخفها: من أخذ بعرة ورميها، إذا مر بها كلب، ومن ركوب دابة مثل حمار أو شاة
إحداد المعتدة المتوفى عنها زوجها في الإسلام
فلما جاء الإسلام رفع عنها ما كانت تلقاه من ظلم وعنت، سواء من الأهل أم من قرابة الزوج، أم من المجتمع كله ، ولم يوجب عليها بعد الوفاة إلا ثلاثة أمور: الاعتداد، والإحداد ولزوم البيت
والمراد بالاعتداد:أن تتربص بنفسها، ولا تتزوج مدة أربعة أشهر وعشرة أيام، إذا لم تكن حاملا، فإن كانت حاملا فعدتها وضع الحمل،ويلاحظ أن مدة العدة هنا -في غير حالة الحمل- أطول قليلا من عدة المطلقة (وهي ثلاث حيض أو ثلاثة أشهر). وذلك لأن الزوج يترك وراءه من مشاعر الأسى والحزن في نفس الزوجة، وفي أنفس أهله وأقربائه ما لا يتركه الطلاق. فلزم أن تطول المدة قليلا، حتى تخف حدة الحزن، وتبرد عواطف الأسى، ومظاهر الكآبة من قبل الزوجة، ومن قبل أهل المتوفى
أما الحداد:فالمراد به أن تجتنب المعتدة مظاهر الزينة والإغراء، مثل الاكتحال واستعمال الأصباغ والمساحيق، التي تتجمل بها المرأة عادة لزوجها ومثل أنواع الطيب والعطور والحلي والثياب الزاهية والمغرية
ودليل ذلك ما ثبت في الصحيحين عن أم حبيبة وزينب بنت جحش أماّ المؤمنين رضي الله عنهما: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر أن تحد على ميت فوق ثلاث (أي ثلاث ليال) إلا على زوج أربعة أشهر وعشرا
وفي الصحيحين عن أم سلمة: أن امرأة قالت: يا رسول الله، إن ابنتي توفى عنها زوجها، وقد اشتكت عينها، أفتكتحل؟ فقال: لا… كل ذلك يقول: لا، مرتين أو ثلاثا. ثم قال: إنما هي أربعة أشهر وعشرا. وقد كانت إحداكن في الجاهلية تمكث سنة
وفيهما عن أم عطية: "أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "لا تحد امرأة فوق ثلاثة أيام، إلا على زوجها، فإنها تحد عليه أربعة أشهر وعشرا، ولا تلبس ثوبا مصبوغا، إلا ثوب عصب ولا تكتحل، ولا تمس طيبا، إلا عند أدنى طهرها إذا طهرت من حيضها، بنبذة من قسط أو ظفار".والمراد بثوب العصب ما صبغ بالعصب، وهو نبت ينبت باليمن
وروى أبو داود والنسائي عن أم سلمة: "أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال للمتوفى عنها زوجها لا تلبس المعصفر من الثياب، ولا الممشقة، ولا الحلي، ولا تختضب، ولا تكتحل
وفي حديث آخر رواه أبو داود أنه صلى الله عليه وسلم قال لها: "لا تمتشطي بالطيب ولا بالحناء فإنه خضاب. قالت: قلت: بأي شيء أمتشط؟ قال: بالشذر تغلفين به رأسك
والأمر الثالث الذي يلزم المتوفى عنها زوجها:أن تلزم بيتها الذي مات زوجها وهي فيه، لا تغادره طوال أشهر العدة. كما روت فريعة بنت مالك أخت أبي سعيد الخدري: أنها جاءت إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأخبرته أن زوجها خرج في طلب أعبد (عبيد) له، فقتلوه بطرف القدوم. فسألت رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أرجع إلى أهلي، فإن زوجي لم يتركني في مسكن أملكه ولا نفقة فقال: "امكثي في بيتك حتى يبلغ الكتاب أجله. فاعتددت فيه أربعة أشهر وعشرا". ولأن بقاءها في بيتها أليق بحالة الحداد الواجبة عليها، وأسكن لأنفس أهل الزوج المتوفى، وأبعد عن الشبهات، لكن يجوز لها أن تغادره لحاجة، مثل العلاج، أو شراء الأشياء اللازمة إذا لم يكن لها من يشتريها، أو الذهاب إلى عملها الملتزمة به، كالمدرسة والطبيبة والممرضة وغيرهن من النساء العاملات وإذا خرجت لحاجتها نهارا. فليس لها الخروج من منزلها ليلا. وقد جاء عن مجاهد قال: "استشهد رجال يوم أحد، فجاء نساؤهم رسول الله صلى الله عليه وسلم وقلن: يا رسول الله، إنا نستوحش بالليل، أفنبيت عند إحدانا، حتى إذا أصبحنا بادرنا إلى بيوتنا؟ فقال: تحدثن عند إحداكن ما بدا لكن، فإذا أردتن النوم، فلتؤب كل امرأة إلى بيتها
ولأن الخروج ليلا مظنة للريبة والتهمة، فلم يجز إلا لضرورة. وليس لها الخروج للصلاة في المسجد، أو السفر لحج أو عمرة أو غير ذلك، لأن الحج لا يفوت والعدة تفوت لأنها موقوتة بزمن
هذه هي الأمور الثلاثة المطلوبة من المعتدة الحادة. أما ما يطلب من الناس إزاءها، فهو أنها يحرم خطبتها مدة العدة تصريحا، ويجوز تعريضا وتلميحا. كما بين ذلك القرآن الكريم حين قال: (ولا جناح عليكم فيما عرضتم به من خطبة النساء، أو أكنتم في أنفسكم، علم الله أنكم ستذكرونهن، ولكن لا تواعدوهن سرا إلا أن تقولوا قولا معروفا، ولا تعزموا عقدة النكاح حتى يبلغ الكتاب أجله، واعلموا أن الله يعلم ما في أنفسكم فاحذروه، واعلموا أن الله غفور حليم
وهذه الآية في النساء المتوفى عنهن أزواجهن، وقد رفعت الآية الجناح والحرج عند التعريض بخطبتهن، أي التلميح بذلك، مثل أن يقول: أنني في حاجة إلى الزواج، وأرغب في امرأة صالحة، ونحو ذلك، مما يفهمها أنه يريدها. كما رفعت الآية الجناح عن إكنان ذلك في النفس، لأن الإنسان لا يملك قلبه، وخواطر نفسه، كل ما يمنع هو التصريح بالخطبة للمرأة، أو مواعدتها سرا، فذلك مما يثير الريبة، وينشر حولها الشائعات، أما أن يقول لها قولا معروفا فلا بأس
وعندما يبلغ الكتاب أجله، وهذا كناية عن انقضاء العدة، أصبحت المرأة حرة في أن تتزوج من تشاء، وأن تخرج من البيت كما تشاء، وأن تلبس وتتزين بما تشاء، وأصبح لمن يريدها أن يخطبها صراحة لا كناية، وأن يعزم عقدة النكاح إن شاء. قال تعالى: (والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا، يتربصن بأنفسهن أربعة أشهر وعشرا. فإذا بلغن أجلهن فلا جناح عليكم فيما فعلن في أنفسهن بالمعروف، والله بما تعملون خبير
ولا يطلب من المرأة بعد انقضاء العدة أي شيء تعلمه مما كانت تفعله في الجاهلية قديما. أو يعتقده بعض الناس حديثا، وبهذا كله نعلم أن ما هو شائع عند جمهرة الناس في الخليج من معتقدات حول المعتدة مما أشار الأخ السائل إلى نماذج منه. لا أصل له في الشرع. فلها أن تكلم الناس ويكلموها بالمعروف، وأن يدخل عليها محارمها وغيرهم من الرجال الثقات، مادامت محتشمة وفي غير خلوة ،أما ما قيل من أنها لا تنظر في المرآة أو القمر، أو لا تلمس الملح بيدها، ولا التراب برجلها، وأنها تخرج عند انتهاء العدة لتذهب إلى البحر، فكل ذلك مما لا أصل له في دين الله، ولم يقل به إمام، ولا مذهب، ولم يفعله أحد من السلف الصالح ، ولهذا نجد أكثر بلدان المسلمين لا يعرفون هذه العادات، بل لم يسمعوا بها… وفي الحديث: "من عمل عملا ليس عليه أمرنا، فهو رد" أي باطل مردود على من عمله. وبالله التوفيق
والله أعلم
“Perjalanan ke syurga dilingkungi dengan duri dan onak. Manakala jalan ke neraka dikelilingi dengan keinginan syahwat. Demikian ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw. mengenai dua jalan yang ditempuhi oleh manusia.

Syurga ialah tempat kenikmatan dan kebahagiaan di akhirat yang dikurniakan kepada hamba-hamba Allah yang beramal soleh. Neraka pula tempat azab keseksaan disediakan untuk mereka yang beramal tholeh (kejahatan).

Untuk melayakkan diri ke syurga, seseorang itu mestilah menempuh banyak ujian seperti melaksanakan suruhan Allah dan rasul serta menjauhi laranganNya. Kesemua ini memerlukan semangat dan kekuatan yang bermula dari keimanan kepada Allah. Sudah tentu untuk mengerjakan solat, puasa, haji dan amal kebajikan lain amat payah kecuali bagi mereka yang beriman. Sebab itulah Nabi mengatakan jalan ke syurga penuh dengan kesusahan.

Bukan mudah untuk masuk ke syurga. Kita kena bermujahadah atau berjuang melawan nafsu untuk melakukan kebaikan. Syaitan dan nafsu memang menyuruh kita berbuat kejahatan dan tidak menggalakkan kita melakukan kebajikan. Jika kita turutkan kehendak syaitan sudah tentu kita tidak mampu melakukan sebarang kebajikan.

Sebaliknya jalan ke neraka amat mudah kerana dikelilingi dengan kehendak syahwat. Semua manusia memang cenderung mengikut kehendak nafsu dan syahwat. Syaitan pula sentiasa mendorong manusia mengikut hawa nafsu. Amat mudah melakukan kejahatan.

Nah, di depan kita terbentang dua jalan. Terpulang kepada kita jalan mana untuk diikuti. Tepuk dada dan tanyakan iman - bukan tanya selera yang memang suka kepada nafsu

Betapa tak susah masuk syurga? Dalam satu keterangan dinyatakan: orang jahil semuanya binasa kecuali yang berilmu. Orang berilmu semuanya binasa kecuali yang beramal. Orang beramal semuanya binasa kecuali yang ikhlas. Untuk mencapai darjah keikhlasan perlu banyak berjuang. Ibarat mendaki bukit yang tinggi, hanya orang yang lasak saja berjaya sampai ke mercu.

Kebahagiaan di dunia belum menjadi pasport untuk ke syurga. Malahan adalah menjadi kesalahan jika kekayaan yang didapati tidak diperolehi dan dibelanjakan secara Islamik.

Semua manusia inginkan hidup senang. Kesenangan di dunia hanya sementara manakala kesenangan akhirat kekal abadi. Orang yang bijak sudah tentu memilih kesenangan yang hakiki bukan yang bersifat sementara. Hanya orang yang cetek akal saja memilih kesenangan dunia dan mengenepikan kesenangan akhirat.

Syaitan selalu membisikkan kepada kita tentang amal kita yang banyak walaupun baru sikit benar. Kita gembira apabila dipuji manusia. Timbul rasa ujub dan riak yang memusnahkan pahala. Kita tak perasan kita sebenarnya berdosa sebaliknya menyangka kita masih beramal soleh. Kita mesti mengawas dari serangan penyakit batin seperti ria, ujub, bongkak, sombong, dengki yang kesemuanya merosakkan amalan. Di sini peranan ilmu tasauf yang perlu kita pelajari dan dalami.

Perlu kita ketahui sebelum kita melakukan sebarang ketaatan, Allah sudah terlebih dulu mendahului dan mengingati kita. Kalau Allah tak gerakkan kita untuk beramal, kita tak akan beramal. Ini maknanya Allah mendahului kita. Jangan sangka kita yang beramal, sebenarnya Allah menggerakkan kita beramal. Jadi soal pahala tak timbul. Sepatutnya kita bersyukur kerana Allah gerakkan kita beramal.

Bagaimana kita mahu mendabik dada tentang amalan kita? Saidina Ali yang sudah dijamin masuk syurga pun mengeluh kerana bimbang kurang amalan sedangkan perjalanan ke syurga amat jauh. Saidina Ali memang terkenal dengan zuhud dan banyaknya melakukan amal ibadat. Bagaimana dengan diri kita? Saidina Ali Menggigil mengenangkan bekalan yang sikit untuk perjalanan ke akhirat yang jauh.

Kesimpulannya kita terpaksa mengharung kesusahan mencari ilmu akhirat serta mengamalkannya. Kesusahan dalam hal akhirat adalah rahmat. Dengan kesusahan ini Allah mengampun dan meninggikan darjat kita. Dunia bukan tempat bersenang-lenang. Kesenangan hanya di akhirat. Seseorang tidak diberi pahala jika tidak bersusah-payah menempuh dugaan dan cabaran.

Ingat sekali lagi pesanan Nabi saw “Jalan ke Syurga dikelilingi dengan kepayahan. Jalan ke Neraka pula dikelilingi dengan nafsu dan syahwat.” Oleh itu, utamakanlah kepayahan kerana itu jalan ke syurga. Jauhilah kesenangan berbentuk nafsu syahwat kerana itu jalan ke neraka.

Wallahu ‘Alam. .
Remaja hari ini cerdik, pintar dan berpelajaran berdasarkan akademik serta fakta sains. Ini mungkin kerana sistem pendidikan yang menekankan dan memberi penumpuan dalam bidang sains. Tidak hairanlah remaja hari ini mengenali nama saintis dan kagum dengan penemuan mereka. Penciptaan teknologi canggih membantu penemuan baru rahsia alam. Seperkara yang remaja patut tahu, penemuan baru ini selari dengan penyataan al-Qur'an malah ia sudah lama disebut dalam kitab suci itu. Jika kita boleh berbangga dengan penemuan sains semestinya kita patut lebih takjub dengan kecanggihan al-Quran berabad dahulu mendahului zaman, malah manusia memerlukan masa yang panjang ribuan tahun memahami sentuhan ayat al-Quran mengenai alam dan sains.





Antara ayat mengenai sains ialah yang berkaitan dengan pengembangan alam. Firman Allah yang bermaksud: “Dan, langit Kami bangunkan dengan kekuasaan Kami. Sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”

Ayat ini menceritakan mengenai pengembangan alam. Ini bermaksud langit diluaskan oleh Allah. Allah sudah menyatakan ribuan tahun dahulu, jika ada orang yang menolak al-Quran kerana menyangka dirinya maju dengan sains, sepatutnya tunduk dengan fakta ini. Pada tahun 1929 Edwin Hubble dengan menggunakan alat canggih meneropong ke langit mendapati alam ini sebenarnya mengembang dan membesar malah saintis sekarang ini berupaya mengukur kelajuan pengembangan alam.

Kedua, ayat berhubung teori Big Bang. Hal ini sudah lama disentuh ribuan tahun dulu dalam surah al-Anbia': 30, bermaksud: “Apakah orang kafir tidak melihat bahawa sesungguhnya langit dan bumi pada asalnya bercantum satu kemudian Kami pisahkan (letupkan) antara kedua-duanya.”

Maknanya langit dan bumi asalnya melekat bercantum, Allah pisahkan antara keduanya dengan udara. Teori Big Bang diasaskan oleh formula umum ‘Theory Of Relativity’ oleh Einstein 1915, kemudian disahkan pakar fizik Rusia pada 1922. Pada 1929 teori ini disahkan Edwin Hubble. Cuba bayangkan hakikat yang ditemui pada abad 20 ini telah dijelaskan oleh al-Quran sejak 1400 tahun dulu.

Segala penemuan ini selari penyataan ayat al-Quran yang menunjukkan al-Quran “Kalamullah” kerana ilmu sains belum berkembang pada zaman Nabi Muhammad (s.a.w), tambahan pula tiada sebarang kemudahan yang tidak memungkinkan manusia mengetahui asal-usul alam ini. Benarlah al-Quran bukan ciptaan Muhammad. Jadi tidak hairan sekiranya orang Islam mendahului bangsa lain dari sudut ketamadunan. Ini kerana al-Quran berada di hati mereka, sebagaimana disebut dalam pertemuan lalu al-Quran bukan hanya dibaca tapi juga untuk memakmurkan alam ini. Percikan daripada kehebatan al-Quran inilah terbinanya tamadun di Iraq, Sepanyol, Turki, India , Afrika dan Barat mempelajari daripada Islam seterusnya mengembangkan lagi menurut acuan mereka. Yang tidak seronoknya mereka menimbus serta memadamkan sumbangan Islam dalam dunia sains malah memutar belit fakta sejarah dengan menuduh Islam tidak menyumbang apa-apa.

Justeru, dalam menimba ilmu, remaja jangan lupa melihat sejarah tamadun Islam. Belajar di Barat untuk mencari ilmu bukan satu kesalahan, yang kita bimbang sebelum dapat ilmu sudah jadi Barat, pergaulannya, pakaiannya dan budayanya. Marilah kita maju dengan acuan dan budaya kita sendiri, berpaksikan al-Quran, sunnah.


"Suatu hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham. Dia berkata:

"Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat. Tolong berikan aku nasihat."

Setelah mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata:

"Jika kamu mahu menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh kamu melakukan maksiat."

Lelaki itu dengan tidak sabar-sabar bertanya.

"Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?"

Ibrahim bin Adham berkata:

"Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan rezeki-NYA."

Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata:

"Dari mana aku mahu makan? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?

"Ya!" tegas Ibrahim bin Adham.

"Kalau kamu sudah memahaminya, masih mampukah memakan rezekinya, sedangkan kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?"

"Yang kedua," kata Ibrahim, "kalau mahu bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya!

Syarat ini membuat lelaki itu terkejut setengah mati.

Ibrahim kembali berkata kepadanya:

"Wahai Abdullah, fikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sedangkan kamu melanggar segala larangan-Nya?"

"Ya! Anda benar." kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim menjawab:

"Kalau kamu masih mahu bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang tidak dapat terlihat oleh-Nya!"

Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata:

"Wahai Ibrahim, ini nasihat macam mana? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?"

"Ya, kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan melakukan maksiat?" kata Ibrahim.

Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.

Ibrahim melanjutkan:

"Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah kepadanya, 'Ketepikan kematianku dulu. Aku masih mahu bertaubat dan melakukan amal soleh"

Kemudian lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersedar dan berkata:

"Wahai Ibrahim , mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permintaanku?"

"Wahai Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahawa kamu tidak boleh menunda dan mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau boleh lari dari kemurkaan Allah?"

"Baiklah, apa syarat yang kelima?"

Ibrahim pun menjawab:

"Wahai Abdullah kalau malaikat Zabaniyah datang hendak mengiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan engkau ikut bersamanya."

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata:

"Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya."Dia tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran.

"Mulai saat ini aku ingin bertaubat kepada Allah." katanya sambil teresak-esak.

Kesimpulan: JANGAN MELAKUKAN MAKSIAT.

Sekarang ini hangat diperkatakan mengenai satu virus yang berbahaya, yang sekali lagi menyerang penduduk dunia. Virus tersebut ialah selesema khinzir. Virus atau wabak ini sempat membuatkan manusia cemas dan hidup dalam ketakutan. Mana tidaknya, virus ini boleh menyebabkan kematian yang tidak dijangka-jangka. Dan duhulunya ia dikenali sebagai selesema burung.
Kini, virus itu menyerang sekali lagi. Kali ini, khinzir merupakan alat penyebar virus tersebut. Alhamdulillah, kita sebagai umat Islam diharamkan daripada memakan daging babi dan mengambil manfaat daripadanya. Tidakkah kita terfikir makna yang tersirat daripada pengharaman tersebut? Manusia pada zaman dahulu tidak dapat mengkaji keburukan daripada memakan daging khinzir. Akan tetapi, teknologi kini semakin canggih.
Teknologi sains pada zaman kini telah membuktikan dan membongkar rahsia pada daging khinzir. Ternyata, daging khinzir sememangnya membawa keburukan kepada si pemakan. Dan ianya boleh membawa pelbagai penyakit yang berbahaya pada jangka masa yang panjang. Benarlah apa yang dikatakan di dalam Al-Quran selama ini. Saban hari angka kematian semakin meningkat akibat virus pada khinzir ini. Tidakkan kita berfikir bahawa kita umat yang paling beruntung?
Ketika mana virus ini menyerang penduduk di Eropah, seorang tokoh di Malaysia dengan begitu yakin menyatakan bahawa virus ini tidak akan masuk ke Malaysia. Tidak lama kemudian virus tersebut telah mula menyerang penduduk negara jiran kita Thailand. Bagaimana anda boleh sebegitu yakin berkata sedemikian? Sedarlah, virus ini merupakan sebahagian daripada tentera-tentera Allah S.W.T yang akan menyerang manusia dengan perintah Allah ketika mana manusia lalai dengan kehidupan di dunia.
Firman Allah S.W.T dalam surah al-Fath ayat ke 4 yang bermaksud:
"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Ya, virus ini merupakan tentera daripada Allah yang ditugaskan untuk memberi peringatan kepada manusia agar tidak leka dengan kehidupan di dunia. Pernahkah kita mendengar kisah Namrud? Seorang raja yang angkuh dan takbur tetapi akhirnya ditewaskan dan mati di tangan seekor nyamuk! Seekor nyamuk yang kecil sahaja sudah cukup untuk membunuh seseorang.
Semua ini dengan perintah Allah yang maha kuasa. Ingatlah, setiap yang hidup pasti akan merasai mati apabila tiba masanya. Dan mati tidak sesekali akan menunggu kita. Dan mati juga tidak akan dilewatkan walaupun sesaat bila tiba masanya.
Firman Allah S.W.T dalam surah Al-Anbiyaa' ayat ke 35 yang bermaksud:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan."
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, adakah kita sudah sedia untuk menghadapi mati?
FIKIRKANLAH!!!
من فتاوى العلامة الدكتور يوسف القرضاوي
السؤال
ما حكم دعاء نصف شعبان؟ وهل ورد في ليلة النصف من شعبان أحاديث صحيحة؟ إلى آخر ما يقال عن هذه الليلة
الجواب
الحمد لله ، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، ومن اتبعه إلى يوم الدين، وبعد
اليلة النصف من شعبان، لم يأت فيها حديث وصل إلى درجة الصحة، هناك أحاديث حسنها بعض العلماء، وبعضهم ردها وقالوا بأنه لم يصح في ليلة النصف من شعبان أي حديث... فإن قلنا بالحسن، فكل ما ورد أنه يدعو في هذه الليلة، ويستغفر الله عز وجل، أما صيغة دعاء معين فهذا لم يرد، والدعاء الذي يقرأه بعض الناس في بعض البلاد، ويوزعونه مطبوعاً، دعاء لا أصل له، وهو خطأ، ولا يوافق المنقول ولا المعقول
في هذا الدعاء نجد هذا القول: "اللهم إن كنت كتبتني عندك في أم الكتاب شقياً أو محروماً أو مطروداً أو مقتراً على في الرزق، فامح اللهم بفضلك شقاوتي، وحرماني وطردي، وإقتار رزقي وأثبتني عندك في أم الكتاب سعيداً مرزوقاً موفقاً للخيرات كلها فإنك قلت وقولك الحق في كتابك المنزل وعلى لسان نبيك المرسل: يمحو الله ما يشاء ويثبت، وعنده أم الكتاب
ففي هذا الكلام نرى تناقضاً واضحاً
ففي أوله يقول: إن كنت كتبتني عندك في أم الكتاب شقياً أو محروماً.. فامح هذا وأثبتني عندك في أم الكتاب سعيداً مرزوقاً للخيرات.. لأنك قلت (يمحو الله ما يشاء ويثبت، وعنده أم الكتاب). فمعنى الآية أن أم الكتاب لا محو فيها ولا إثبات، فكيف يطالب بالمحو والإثبات في أم الكتاب
ثم هذا الكلام ينافي ما جاء في أدب الدعاء، فالنبي عليه الصلاة والسلام يقول: "إذا سألتم الله فاجزموا في المسألة" لا
يقل أحدكم: يارب اغفر لي إن شئت، أو ارحمني إن شئت، أو ارزقني إن شئت، فإن الله لا مكره له، بل ينبغي أن ينبغي أن يقول: اغفر لي، ارحمني، ارزقني... بالجزم واليقين.. لأن هذا هو المطلوب ممن يدعو ربه عز وجل
أما تعليق الدعاء على المشيئة والشرطية بقول الداعي "إن شئت" كما سلف، فليس هذا أسلوب الدعاء، ولا أدبه، ولا أسلوب المفتقر الذليل إلى ربه، بل هو أسلوب أشبه بأسلوب التأليف الركيك الذي لا يقبل في مثل هذا المقام من عباد الله المؤمنين
وهذا يدلنا على أن الأدعية التي يضعها البشر ويخترعونها كثيراً ما تكون قاصرة عن أداء المعنى، بل قد تكون محرفة ومغلوطة ومتناقضة، إنه ليس أفضل مما ورد عن النبي صلى الله عليه وسلم من أدعية مأثورة، لأنه يترتب عليها أجران: أجر الاتباع، وأجر الذكر
فعلينا دائماً أن نحفظ هذه الأدعية النبوية، وأن ندعو بها. أما ليلة النصف من شعبان، فمعظم ما يفعل فيها من أشياء ليس وارداً، ولا صحيحاً ولا من السنة في شيء. أذكر أني كنت أقوم في صغري مع الناس تقليداً لهم، فنصلي ركعتين بنية طول العمر، وركعتين بنية الغنى عن الناس، وقراءة يس ثم صلاة ركعتين.. وغير ذلك
وكل هذه تعبدات ما أمر الشرع بها، والأصل في العبادات، الحظر.. ليس للإنسان أن يخترع في عباداته ما يشاء، لأن الذي من حقه أن يعبد الناس وأن يرسم لهم العبادة هو الله عز وجل. (أم شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله) فعلينا أن نقف عند ما ورد، ولا نفعل أكثر من الدعاء المأثور، إن كان ذلك حسناً... والله أعلم
muslimah



Ibnu Umar radhiallahu anhumma telah melaporkan bahawa Nabi saw pernah bersabda,”Wahai kaum wanita! Kamu(teristimewanya) bayarlah sedekah dan banyak bertaubat, kerana daku melihat kebanyakan penghuni neraka adalah wanita.”

Salah seorang daripada pendengar berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah kesalahan kami yang kebanyakan daripada kami akan memasuki neraka?”

Nabi saw. menjawab,”Kami paling kerap mempunyai tabiat melaknat(semasa perbualan) dan kamu lebih tidak bersyukur kepada suami kamu. Daku tidak melihat seseorang yang kekurangan dalam ketakwaan dan hikmah seperti kamu tetapi menguasai seorang yang berhikmah.”

(Bukhari, Muslim, Tarjumanus Sunnah) Hazrat Ibnu Mas’ud telah memberitakan bahawa nabi bersabda,”seseorang wanita patut ditutupi kerana apabila dia keluar, syaitan akan memandangnya,”(Tirmizi) Begitu juga, maka perlulah wanita menjaga suara supaya tidak didengari oleh orang luar. Adalah juga penting, lelaki menghindari dari melafazkan puisi di khalayak wanita lain oleh kerana wanita bersifat lembut hatinya dan mudah cenderung kepada pengaruh buruk.

(uswah rasool e akram) Hazrat Hasan Basari ra. memberitahu bahawa dia telah mendengar Rasulullah saw bersabda,”Allah melaknati orang yang memandang kepada seseorang wanita asing dan juga seseorang yang dipandang itu.”

(mishkat) Hazrat Abu Musa ra. Telah meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda,”mata yang memandang kepada seseorang lelaki atau wanita asing dengan niat buruk adalah penzinaan dan seseorang wanita yang mewangikan dirinya dan kemudiannya lalu di hadapan khalayak lelaki adalah tiada bezanya.


(tirmizi, abu daud) Hazrat Ibnu Mulaika ra memberitahu bahawa apabila seseorang menyatakan kepada Hazrat Aisyah bahawa seorang wanita sedang memakai sandal(kasut lelaki) maka dia menjawab bahawa Rasulullah melaknati wanita yang bersifat kelakian (abu daud) Adalah sunnah bagi wanita mengucap salam dan selamat antara satu sama lain dan berjabat tangan. Ini patut digalakkan.(tabrani, baihaqi)

Nota: antara sesama wanita sahaja. Ibnu Abi Dunya dan Baihaqi telah memberitakan dari Ash Shabi bahawa nabi bersabda,”laknatlah kepada penyanyi-penyanyi perempuan dan kepada sesiapa yang mereka nyanyikan,”
Istimewa untuk hati yang sedang bersedih, jiwa yang sedang berduka, minda yang sedang berkecamuk, inilah petua terbaik buat mengubat resah dan gundah:

  • AMalkan tasbih, taHmid dan takbir : Inilah petua yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada anaknya Siti Fatimah.


  • Berdoa : Mohonlah kepadaNya. Ingatlah, doa itu senjata bagi orang mukmin.


  • Sibukan diri dengan sesuatu : Lakukan aktiviti yang boleh melupakan segala kekusutan seperti perbanyakan membaca al-Quran & pelbagai bahan bacaan, terlibat dengan aktiviti usrah, kemasyarakatan dan sebagainya.





  • Luahkan perasaan anda : Bermacam cara boleh digunakan untuk meluahkan perasaan. Carilah seseorang yang paling anda percaya (sebaiknya yang ada pertalian darah atau orang yang arif dalam agama), menulis diari atau catatan harian, menulis blog dan sebagainya .



  • Senyum : Apabila berada dalam tekanan, cubalah untuk senyum. Senyumlah dihadapan cermin dan lihatlah diri anda yang sedang tersenyum. Ia mampu menenangkan fikiran dan hati.






- wallahualam -















Beritahu pada muslimah itu dirinya ibarat kaca;
disentuh terguris,
dihantuk serpih,
dihempap berkecai.


Beritahu pada muslimah itu jaga tutur kata;
cakap tinggi nanti dibenci,
terlalu rendah dipijak pula,
cakap sombong mengundang lawan,
hati-hati meluah kata,
kerana pulut santan binasa,
kerana mulut badan binasa.

Beritahu pada muslimah itu jaga tingkah laku;
harga diri letaknya di situ,
jangan meluru ikut telunjuk nafsu,
sesekali tersilap langkah,
akan dihukum selamanya,
keturunan dicerca payah,
menyesal kemudian bukan faedah.



Beritahu pada muslimah itu jaga pakaian;
ia cermin peribadi,
juga lambang bangsa,
di mana dan dalam keadaan macam manapun,
biar orang kenal...

Dia orang ISLAM.



Beritahu pada muslimah itu simpan secebis malu;
kerana malu itu,
sebahagian dari iman...














"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama : tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
Kedua : membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Ketiga : jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat : jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.
Kelima : jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Keenam : jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Ketujuh : amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah
Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme

Assalam Mu'alaikum Wbrth!!! Sahabat semua...bacalah. ... Ya Allah... takutnyer... bacelah sampai habis.. skjap jer.. x smp 5 minit..pun!! !YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami, kedua ibubapa kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami & semua orang Islam dari azab seksa api nerakaMu YA ALLAH. Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH, namun tidak pula kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH. Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalah segala ibadah dan amalan kami dengan RAHMATMU YA ALLAH......AMIN. .... .: Luasnya Neraka :.Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?' Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.' Lalu nabi s.a.w. bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku si fa t Jahannam.' Jawabnya: 'Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.' Nabi s.a.w. bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?' Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (nota ke fa haman: iaitu yg lebih bawah lebih panas) Tanya Rasulullah s.a.w.: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?' Jawab Jibrail: 'Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar. Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.' Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?' Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.' Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: 'Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?' Jawabnya: 'Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.' Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai') Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu: 1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat 2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah 3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung 4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah 5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik 6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak 7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum 8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular 9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hastamengandungi lautan racun yang hitam pekat. 10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai 11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsa fa n kepada kita semua.....Wallahua' lam. Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk. Dari Abdullah bin 'Amr R.A, Rasulullah S.A.W bersabda:' Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.. SEPULUH ORANG YANG MAYATNYA TIDAK BUSUK DAN TIDAK REPUT DI HARI QIAMAT KELAK!!!Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAKBERCAKAP.Bertanya orang kepada Rasulullah saw : 'Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?' Maka jawabnya Rasulullah saw 'Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'.' Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu 'itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN' mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian' Siratul Mustaqim dan memasuki Alam SYURGA, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hamba Ku. Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahawa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :- 1. Para Nabi2 Para Ahli Jihad3. Para Alim Ulama4. Para Syuhada5. Para Pengha fa l Al Quran6. Imam atau Pemimpin yang Adil 7. Tukang Azan8. Wanita yang mati kelahiran/beranak 9. Orang mati dibunuh atau dianiaya10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari QIAMAT dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: ' Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa ( Ahli Puasa ) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah-buahan SYURGA. ' Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : 'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu.'* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang berman fa at ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. ' Dan ( ingatlah ) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.' Surah Al-Baqarah : 237 Untuk renungan dan amalan bersama .
DOA IKAN NUN============'LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINALZHAALIMIIN'
Manusia perlu berfikir dan berusaha jadi bagus. Biarpun tak mungkin jadi bagus, harapan untuk menjadi bagus dapat menghindarkan kita dari perkara yang bukan-bukan,yang pelik- pelik @ yang tak patut.
Jangan kata , "alah, dah aku dijadikan TUHAN tak bagus. Terima saja. Jangan cuba ubah benda yang semulajadi. Haram hukumnya. Kan kita dilarang ubah ciptaan AlLLAH".
Oleh itu "bukan semua yang manis itu manis.Adakalanya di hujung lidah ia manis, dihujung tekak menjadi pahit"


Selamat datang ke QuranicWorld.blogspot.com..... -By Nabilah bt Harun

Monday, December 29, 2008

Muslim harus dinamik dan sederhana..


Bismillahhirrahmanirrahim, pujian yang penuh barakah dan mulia bagi Allah S.W.T sebagai permulaan kata. Selawat yang diiringi salam diukirkan buat baginda Saiyyidina Muhammad S.A.W. Allah S.W.T berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 143 "Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu wahai umat islam "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kamu.."

Seperti biasa, suka saya kongsikan bersama rakan-rakan seperjuangan tak kira dimana saja mereka berada tentang tajuk yang tertera diatas berkenaan jalan pemikiran seorang muslim. Pada mulanya saya ingin meletakkan tajuk "Pelajar Syariah harus dinamik dan sederhana" demi menekankan bahawa tajuk ini khas diulas untuk santapan rakan-rakan saya dalam bidang Syariah yang mulia ini. Namun setelah merenung sebentar adalah lebih baik ianya di tukar kepada "Muslim harus dinamik dan sederhana" kerana ianya lebih terbuka bagi semua saudara muslimin dan muslimat untuk merenung dan berfikir sejenak tentang isu yang bakal dibangkitkan.

Dinamik dan sederhana adalah dua prinsip yang bergabung dalam manhaj umat islam iaitu prinsip Tawassut ataupun pertengahan. Konsep pertengahan inilah yang mengajar kita tentang kesederhanaan dalam semua aspek kehidupan tak kira dalam ibadah ataupun perkara2 biasa yang bukan ibadah. Dalam sebuah riwayat yang menceritakan tentang 3 orang sahabat Nabi S.A.W, yang berjumpa dengan Ummu alMukminin Aisyah R.A dan bertanya padanya tentang amalan-amalan Nabi S.A.W. Setelah diceritakan kepada mereka tentang amalan baginda S.A.W maka mereka seolah-olah menganggap bahawa amalan-amalan tersebut sedikit. 3 orang sahabat tersebut lantas berazam untuk melampau dalam melakukan ibadah seraya berkata salah seorang daripada mereka:"Aku akan bangun beribadah pada malam hari dan tidak akan tidur!", seorang lagi berkata:"Aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak berbuka", dan yang ketiga berkata :" aku tidak akan mengahwini mana-mana perempuan!", maka apabila perkara ini sampai kepada pengetahuan Nabi S.A.W maka baginda yang sentiasa mendidik umatnya berjumpa dengan 3 sahabat tersebut dan bertanya :"Apakah kamu semua yang mengatakan perkara tersebut?", maka jawab mereka "ya wahai Rasulallah", maka Nabi Muhammad S.A.W menerangkan kepada mereka dalam sebuah makna hadith :"sesungguhnya akulah orang yang paling takutkan Allah S.W.T diantara kamu, sesungguhnya aku berpuasa dan berbuka, aku bangun beribadah dan aku juga tidur serta aku mengahwini perempuan!."

Inilah manhaj muslim!! manhaj para pendakwah! manhaj pelajar Syariah! kesederhanaan dalam kehidupan adalah amat penting. Namun apa yang ingin saya tumpukan disini bukanlah kesederhanaan dalam ibadah ataupun dalam perbuatan tetapi dalam pemikiran. Konsep tawassut ini bukan sahaja harus diguna pakai dalam perbuatan kita namun dalam pemikiran dan pendapat juga harus ada kesederhanaan. Sebagai contoh sekiranya ditanya tentang pendapat seorang agamawan tentang penggunaan television ataupun internet. Ada sebahagian golongan yang terus mengharamkan atau menghalang keras penggunaan bahan tersebut kerana katanya ia mengandungi perkara-perkara yang haram. Apakah ini jawapan yang dinamik dan sederhana? tidak! Internet dan television merupakan platform bagi sesuatu informasi ataupun hiburan dalam bentuk data, audio mahupun video. Jadi sekiranya kita faham bahawa ia hanyalah platform bagi sesebuah rancangan mengapa kita harus mengharamkannya secara mutlak? Sebaliknya seorang muslim harus dinamik dan sederhana dalam berfikir untuk menghukum sesuatu perkara. Jadi bukankah lebih baik kita bersederhana dengan melihat apakah yang ditayangkan didalam television atau internet itu, sekiranya hanya terdapat perkara-perkara yang haram ataupun yang sangat boleh mendatangkan haram maka barulah kita mengharamkannya. Adapun sekiranya ianya 50-50 ada yang baik dan ada yang haram maka tutuplah platform yang haram sahaja dan buka serta sebarkan platform yang baik ataupun dalam bahasa internet laman web. Beginilah pada pandangan saya seseorang muslim harus berfikir.

Saya mengambil lagi satu contoh yang boleh kita renungkan. Ada dikalangan golongan yang mendakwa dirinya ahli sufi suka mengambil hadith2 dhai'f sebagai sandaran dan suka mengamalkan mana-mana hadith dho'if yang selari dengan amalan mereka, secara kontradiknya ada pula antara golongan salafi yang menolak sehabis-habisnya mana-mana sahaja hadith dha'if tak kira maknanya mahupun sanadnya. Maka sebuah pihak mengambil mana-mana saja hadith dho'if tanpa mengira riwayatnya untuk diamalkan dengan berleluasa. Manakala sebelah pihak pula membuangnya berhabis-habisan tak kira riwayat mahupun manfaat. Bukankah lebih dinamik dan sederhana sekiranya kita kaji hadith2 dha'if tersebut, sekiranya memang kuat kedha'ifannya maka apa kata kita tolak riwayatnya. Namun sekiranya matan hadith tadi merupakan kata-kata hikmah yang boleh membawa kebaikan apa salahnya kita jadikannya mutiara kata dan mengamalkan apa yang baik pada kata-kata tersebut? Lihat! inilah cara berfikir yang membawa afkar(fikrah-fikrah) yang lebih terbuka. Maka tak perlu bergaduh kerana golongan yang mendakwa diri mereka salafi dan sufi tadi telah menemui titik pertemuannya iaitu mengamalkan apa yang baik daripada hadith2 tadi serta menolak riwayatnya! Selesai masalah dengan mudah.

Begitulah kita dalam setiap tindakan dan pandangan jangan terlalu radikal!! jangan pula terlalu bermudah-mudah "laa ifraat walaa tafriit" itulah manhaj yang diajarkan dalam al-quran dan as-sunnah. Tajuk ini mungkin saya akan bawakan untuk kita bincangkan bersama dalam dewan kuliah kalau ada kesempatan kerana ianya amat penting, ada yang sudah memahami tajuk ini tetapi gagal mengamalkan manhaj pemikiran begini. Memang tidak dapat dinafikan agak sukar untuk kita sentiasa adil dan berada di pertengahan dalam setiap pandangan kita pasti saja ada pengaruh-pengaruh lain yang mempengaruhi kita supaya keluar daripada garisan tawassut ini. Apa-apa hal pun berusahalah dengan membaca seni-seni atau gaya-gaya pemikiran para ulama' terdahulu dan masa kini i'allah kita akan dapat sedikit-sebanyak cara untuk berfikir dengan betul. Allahumma Ameen.~ wsslm.